RUANGAN INI KU PERUNTUKKAN KHUSUS UNTUK PUISI
SEPI INI BERLARUTAN
Dalam kekalutan
merayau fikir ke mana-mana
tak tahu pencariannya
arah tuju jauh terasa
perjalanan panjang ini
dihimpit resah gelisah
amat keliru
kiranya impian mendakap kehadiran mereka
bagai disita dendam semalam
nan terus membara
bilakah terurai rasa rindu mendakap erat
pertalian jiwa raga
bagai sekelamin kembali
hilangkah rasa belas ikhsan manusiawimu
dari darah yang mengalir di tubuh mereka
adalah darah yang sewarna menelusuri urat nadiku
apakah telah hilang cita rasa
kerinduan seorang bernama anak
atau anak-anak yang terlupakan induknya
bagai Si Tanggang melayan ibunya
apakah ini suatu keputusan
bila tiada lagi rasa ihsan
seorang bernama anak
atau anak-anak yang melupakan sejarahnya
terasa benar keinginan ini disentap
dan amat perit lukanya
kelilingan hening tidak mampu
merakam jeritku
dan sepi ini berlarutan
kan ku habiskan sepanjang usia...
Eunosasah
Yishun St.61 - Khamis, Disember 31, 2009
SAYU
Tenang ini menuntut diam,
ketika berada dirumah-Mu, Ya Allah.
Ku tahan kesayuan ini
melepaskan raung mengharap belas-Mu.
Aku kembali memaut
menegap hasrat dan pegangan
dalam senja usia yang kudakap sebagai ingatan langkah pasrah.
Aku mencari redup pohon dalam jiwaku
ada hujan menjirus azam lembut
menghidupkan semula akar jiwaku yang keras.
Ya Rahman
Ya Rahim
aku takut kembali
setelah menemukan diri tanpa iman dan takwa
yang pernah kulalui itu adalah kehendak hati muda gila.
CIUNG WINARA, Singapura 19/11/2011.
Sayu@2011 Ciung Winara Singapura Hak Cipta Terpelihara
MENGUNDANG RINDU
Bertayangan gambar-gambar wajah
di pembaringan lesu letih seharian benak penuh berserabut seribu persoalan dalam diam yang terus mendesah, mendesak bagai menanti meletusnya merapi. Aku tidak lagi menanti dengan penuh harap Sebuah kemestian yang tidak ketahuan hujungnya esok atau lusa dan seterusnya ku tetap tidak dapat mengelak untuk berdepan suasana penuh kekalutan dalam kemelut rindu yang dalam. Semuanya telah mengancam fikiran dalam anganan yang berawangan mengundang rindu di kala tidur tanpa pamit menyelusuri langkah-langkah longlai kerana semalam yang dijanjikan entah kapan akan tertunai segala janji yang belum pasti dituntut hanya dalam mimpi ia tergambar. Apalah jiwanya sebuah rindu bila mengundangnya di kala pembaringan bermula… EUNOSASAH - East Coast Lagoon Disember 2010 |
PINTU
Pintu yang tertutup pintu yang terbuka
menanti siapa pembuka dari pemegang kunci siapa yang menanti mereka yang berharap sesuatu dari pintu yang tertutup pintu yang terbuka terusan menunggu esok lusa tulat dan seterusnya pintu akan terbuka pintu akan tertutup semula dan begitulah jenuhnya menunggu penatnya meletihkan harapannya mengimbau-imbau di pintu yang terbuka keinginnannya menjangkau di dalam tertinjau-tinjau pintu yang terbuka begitulah hari berakhir yang tak ketahuan bilakan pintu yang tertutup pintu yang terbuka dimasukinya... MOHD ASHADI - Taman Damansara Aliff - JB - 25 Februari 2010 |
|
Di Pantai East Coast - Singapura
|
AKU SUKA LAUT
Aku suka laut,
melihat gelombang dan ombak nan sesekali menampar tebing menghakis pasir pantai.. membentuk liuk lekuk pantaiku, semakin unik dan cantik... aku suka laut air mu yang biru bawa ketenangan meresap kalbu aku suka laut kau tak perah berhenti mengalunkan gelombang dan ombak bergilir-gilir kau datangi pantai yang tetap setia menerima keganasanmu... aku suka laut yang menghampar luas bagai permaidani... selamanya aku suka laut di situlah ku bawa tenggelam rinduku meluput dendamku selamanya... EUNOSASAH - Julai 2010 - Stulang JB |
KATA - KATA
"....dalam banyak hal aku selalu berkata-kata hanya dengan lirikan mata atau senyum selamba dan selamanya aku memang gagal untuk melafazkan kata-kata kerana itu aku selalu kecewa dengan kata-kata yang tidak lahir dari lidah keluku walau aku tahu hanya kata-kata saja yang dapat melepaskan aku dari belenggu ini tapi... aku lebih senang diam dari berkata-kata yang nantinya akan membuat aku lebih kecewa Hanya kerana kata-kata. EUNOSASAH Terbit di: Mingguan ARENA, Singapura September 1984 |
Aku di rumah MAHSURI sedang menatap potretnya
|